Get cash from your website. Sign up as affiliate

Saturday, 23 October 2010

intro: uji kesabaran

Kebanyakan orang, lebih memilih yang enak daripada yang menyengsarakan. Untuk mendapatkan yang enak, orang lebih memilih jalan yang enak pula, daripada jalan yang menyengsarakan.
Apakah pengertian "enak" menurut pemahaman anda?
Benarkan anda bisa melewatkan "enak" tanpa melewati jalur yang "menyengsarakan"?

Ini mungkin hal yang relatif, setiap orang tidak sama dalam pemahaman kedua diksi diatas. Hanya, jika menggunakan pemahaman standar, mungkin tidak ada orang yang ingin terlahir sengsara, meski kenyataannya: KITA tidak bisa memilih.

Bagaimana jika terlanjur sengsara?
Hmmmm, sebentar ...., apa sih sengsara itu?
Apakah sengsara itu sebuah kondisi yang sudah ada karena kita bikin sendiri, atau warisan, atau dikondisikan begitu oleh orang lain, atau tersistematik oleh keadaan?

Sengsara, jika memang kata ini ada dalam sebuah kamus, sebenarnya HANYALAH sebuah KATA!! Hanya sebuah kata! Dan sekali lagi, orang bisa merelatifisasi makna dibalik sebuah kesengsaraan.
Masing-masing orang tidaklah sama dalam memandang suatu bentuk sengsara, terlebih jika mereka membandingkan suatu keadaan dirinya dengan keadaan orang lain.

Jadi, mungkin kita sendiri yang harus membuat kamus sendiri, untuk mengubah pengertian dan pemahaman terhadap makna "sengsara" dengan cara menggesernya ke pengertian positif.
Nah, ada yang sudah paham, ...... dan itulah sebenarnya hakekat "S A B A R"!!!

No comments:

Post a Comment